Minggu, 04 April 2010

Kecelakaan di Hari Pernikahan Ni Elsa

Kecelakaan di Hari Pesta pernikahan Ni Elsa
By: Annisa Febrinel Hendry

12 Desember 2008, Ni Elsa, sepupuku “Barolek”. Waktu itu aq bikin baju seragam sama mama q, mama ni elsa, n adek q. Pokoknya kayak kebaya dech bahannya. Tapi dibikin kayak baju kuruang. Bajunya berwarna biru, dihiasi bunga- bunga berwarna emas. Songketnya bermotif kotak- kotak, warna biru dan orange. Baju itu dibikinnya mepet sama hari barolek uni Elsa, jadi selesainya sore hari sebelum hari H. Ni Elsa baroleknya hari Jumat, baju nya selesai sore Kamis.

Keesokan harinya, aku memakai baju baru q. Ni Elsa diarak dari rumah amak (nenek q), secara adat minang, mempelai di arak dari rumah keluarga bapaknya. Ni Elsa akan di arak pakai bendi.

Ni Elsa dan Da Eri, suaminya, didandani oleh perias pengantinnya di rumah amak. Tiba- tiba periasnya bilang, kalau “soluak” atau tutup kepala pengantin prianya ketinggalan di rumahnya. Dia nyuruh aku untuk menjemputnya. Aku kenal kok sama dia, dan aku juga tau rumahnya dimana. Sekitar 5 km lah dari rumahku.

Akupun pergi dengan Aldi, adekku mengendarai varioku. Waktu itu aku sudah mengenakkan baju kebaya baruku. Ketika tiba di perbatasan daerah korong dan padang batang, aku menambah kecepatan motorku, karena lumayan sepi, kan perbatasan. Tiba- tiba ada seekor anjing melintas begitu cepat di depan motorku. Aaaaaaahhh…aku tak bisa lagi mengendalikan sepeda motorku. Kami pun terjatuh. Auw,,,

Beberapa lama kemudian penduduk disitu menolong kami. Mereka menyelamatkan aq dan adekku yang dihimpit motor. Pakai kebaya lagi. Kulihat adekku begitu pucat, tangannya gak bisa digerakkan. Dia merintih kesakitan. Akupun khawatir sekali melihatnya. Adekku digendong sama bapak- bapak disitu. Aku yang gak tau mau berbuat apa bilang kalau aku pulang dulu bilang ke mamaku kalau kami kecelakaan. Dengan susah payah aku mengendarai motorku, Adekku aku tinggal di tempat kecelakaan tadi. Masalah keaadaanku sech aku belum tau, seberapa parah luka- lukaku. Aku kan pakai songket, songketnya gak dijahit, jadi pas jatuh,kakiku langsung menyentuh aspal. Oh my god,,,kakiku mengeluarkan darah. Ada 3 tumpuk yang luka. Selebar 3 jari…ada yang terkelupasnya dalam banget,,hiks…betapa perihnya…huhuhu…Ku liahat kebayaku banyak yang sobek,,,padahal baru dibikin kemarin, hiks hiks…:’(

Sesampainya di rumah, aku menceritakan semuanya. Om ku (my step father), segera menjemput adekku. Dan membawanya berurut. Sementara di rumahku lagi rame banget. Musik yang akan mengiringi arakan sudah terdengar kemana- mana.

Akhirnya, setelah semuanya siap, acara arakanpun dimulai, aku juga ikut naek bendi, tapi bendi yang kedua. Aku tetap senyum, seperti tidak terjadi apa- apa, padahal,,,periiih bangeet…:’(

Arakan berakhir di rumah uni Elsa. Di sana pengantin sudah ditunggu. Sungguh pesta pernikahan begitu besar di keluarga kami. Pelaminannya di luar. Tendanya gede- gede. Bisa makan di dalam rumah, n’ bisa juga di luar.

Disitu aku minta didandani sama perias pengantinnya. Pokoknya kalau aku gak ngasih tau bahwa aku habis kecelakaan, orang- orang gak bakal tau dech, karena aku tetap seperti biasa.

Teman- teman yang aku undang pada berdatangan. Aku juga mencerikankan kejadian yang menimpaku tadi. Mereka ngeri melihat luka- lukaku.

Sebelumnya aku berfikir, hari pernikahan Ni Elsa yang kutunggu- tunggu, merupakan hari bahagia juga bagiku. Karena keluarga ku mengadakan pesta besar, dan akupun makai seragam baru,,,tapi ternyata…hari kehagiaan bagi Ni Elsa,,,hari yang pediih bangeet bagiku,,,walaupun sebenarnya aku juga bahagia sech…huhuhu….

Malamnya,,,aaahhh,,susah tiduur,,,sakiit bangeet…2 hari lagi aku akan ujian semester 1 lagi,,,

KITA SEBAGAI MANUSIA HANYA BISA BERENCANA, TAPI TUHAN JUALAH YANG MENENTUKAN

Selamat membaca…!!!!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

makasih ya udah baca blog icha :)
silahkan komentar yaaa :)